Layaknya sebuah bangunan, website pun juga memerlukan blueprint atau kerangka. Kerangka dasar untuk pembuatan website inilah yang disebut dengan wireframe. Wireframe dapat disebut sebagai sebagai kerangka dasar karena fungsi wireframe adalah menempatkan elemen atau item penting dari halaman web secara garis besar melalui perencanaan yang matang. Elemen atau item tersebut bisa berupa banner, konten, link, header dan footer atau lainnya.
Baca Juga: Lebih Dalam Membahas Conversion Rate
Item ini berbentuk kotak dan garis yang menandai tata letak dan porsinya masing-masing pada website. Rancangan ini dapat dibuat hanya dengan coretan tangan menggunakan kertas dan pensil atau dengan tools khusus. Umumnya, wireframe dibuat oleh seorang UI designer.
Perancangan dan pembuatan wireframe perlu dilakukan sebelum membuat website. Ada beberapa hal yang mendasari mengapa penggunaan wireframe perlu dipertimbangkan.
Keberadaan wireframe sangat membantu UI designer untuk lebih fokus ke kerangka utama membangun halaman website. Selain itu, wireframe juga berfokus pada elemen dan fitur serta posisi atau tata letak, sehingga tidak terganggu dengan elemen-elemen desain seperti warna, font, dan lainnya. Wireframe juga biasanya dibuat hanya berupa kotak hitam putih, sehingga mempermudah UI designer untuk menemukan apa yang tidak bekerja dari segi fungsionalitas. Untuk Layout wireframe bisa dibuat dalam bentuk 3 kolom atau 2 kolom, agar mempermudah melihat usability dan fungsionalitas dari setiap elemen atau item yang sesuai dengan posisinya.
Sebelum merancang wireframe, penting untuk mempertimbangkan bagaimana halaman menyesuaikan dengan website, apa saja isi dan interaksi yang diperlukan agar tujuan pengguna dan bisnis terpenuhi. Begitu juga tentang bagaimana setiap elemen bisa berhubungan antara satu dengan yang lain.
Oleh karena itu, rancangan yang dibuat dalam wireframe tentunya harus bisa menjelaskan hal-hal sebagai berikut, yaitu:
Ketika merancang atau membuat konsep desain untuk wireframe tentu ada beberapa elemen atau komponen yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut.
Desain informasi bersumber dari konten atau informasi apa saja yang ingin ditampilkan dan disampaikan melalui website. Elemen ini berisi paragraf, gambar, link, input, ataupun thumbnail.
Website interface tentunya harus mudah digunakan dengan adanya navigasi. Navigasi dapat membantu pengunjung untuk menjelajahi konten web Anda dengan mudah, layaknya sebuah petunjuk. Oleh karena itu, konsep yang detail diperlukan dalam membuat navigasi.
Antarmuka atau interface menempatkan elemen seperti judul, jenis dan penataan font, text–align, ataupun link dan tombol yang berfungsi sebagai media untuk berinteraksi dengan tampilan.
Untuk membuat wireframe, cara paling sederhana dan mudah adalah dengan membuat sketsa di kertas dengan menggunakan pena ataupun pensil. Namun, sebenarnya, ada beberapa tools yang bisa Anda manfaatkan juga untuk membuat wireframe, misalnya Cacoo, Gliffy, Jumpchart, atau Mockflow. Bahkan Anda juga bisa membuatnya dengan menggunakan Adobe Illustrator atau Photoshop.
Ada beberapa keuntungan memanfaatkan fungsi wireframe untuk website, antara lain adalah memberi tampilan awal website, memudahkan adaptasi layout dari banyaknya bagian website, serta sebagai gambaran jelas dari berbagai elemen.
Srlain itu, membuat kerangka berupa wireframe dapat membuat proses pengembangan website lebih terstruktur. Sehingga, website Anda akan lebih terarah terutama dalam hal desain dan tata letak elemen yang sesuai. Oleh karena itu, membuat rancangan dasar atau melakukan wireframe sangat dianjurkan sebelum membuat website.
Baca Juga: Penggunaan Gaya Bahasa yang Dapat Mempengaruhi Penjualan
Dalam tren digital marketing saat ini, pembuatan website menjadi salah satu komponen terpenting. Oleh karena itu, profesional yang menyediakan layanan pembuatan atau perawatan website sangat dibutuhkan. Ingin membuat website untuk perusahaan atau usaha Anda? Dorado Digital Activation Agency siap membantu. Ingin bekerja sama dengan kami? Kunjungi kami di sini.